Minggu, 28 Agustus 2011

Godaan segala Goda


PDF
Print
E-mail


Godaan di Atas Segala Godaan


Seorang penyelundup yang sedang buron pergi menemui seorang bijak dan
memintanya menyembunyikan barang-barang terlarang dalam rumahnya. Ia
yakin berkat kesalehan orang bijak itu, tak seorangpun akan
mencurigainya.

Orang bijak itu menolak dan meminta penyelundup itu segera keluar
dari rumahnya. ''Saya akan memberikan 100 ribu dolar untuk kebaikan
Anda, '' kata si penyelundup. Orang bijak itu agak ragu-ragu sebelum
mengatakan ''Tidak.''

''200 ribu,'' orang bijak itu tetap menolak. ''500 ribu,'' orang
bijak itu mengambil tongkat dan berteriak, ''Keluar sekarang juga!
Kamu sudah sangat dekat dengan harga saya.''

Sebuah kesadaran yang tepat waktu! Orang bijak itu sadar begitu
dirinya tergoda. Kesadaran ini sangat penting. Banyak orang yang tak
sadar bahwa dirinya tergoda. Mereka baru sadar setelah segalanya
terjadi. Kurangnya latihan seringkali menyebabkan kesadaran datang
terlambat.

Semuanya bermuara pada satu kata kunci: uang. Seorang bijak,
Sophocles, pernah mengingatkan kita, ''Tak ada satu halpun di dunia
ini yang paling meruntuhkan moral selain uang.'' Memang benar, uang
adalah alat penggoda terbesar di dunia. Bahkan berbeda dengan jenis
penggoda lainnya seperti wanita dan tahta, tidak ada satupun orang di
dunia yang tidak membutuhkan uang. Kita semua sibuk mencari uang agar
dapat hidup dengan layak. Nah, karena kita memang mencarinya, sangat
wajar kalau kita tergoda ketika ada orang yang menawarkan benda
tersebut kepada kita.

Godaan terbesar uang adalah merubah pandangan hidup kita
dari ''memiliki'' menjadi ''dimiliki.'' Kita memang perlu memiliki
uang untuk menjalani hidup, tapi uang hanya berfungsi sebagai alat.
Kitalah yang menjadi tuannya. Celakanya, posisi ini sering kali
bertukar karena godaan yang ditawarkan uang sangat kuat. Akhirnya
kitalah yang ''dimiliki'' oleh uang. Tanda-tanda penyakit ini adalah
kalau Anda mulai merasa takut kehilangan kedudukan Anda. Ini berarti
Anda telah ''dimiliki'' oleh uang. Ini akan menghilangkan kebebasan
Anda dalam mengungkapkan kebenaran.

Banyak orang yang kaya tetapi tak bahagia dan selalu merasa
kekurangan. Salah satunya, kawan saya yang kaya mendadak dengan cara
memperjual belikan kekuasaannya. Namun alih-alih merasa cukup,
istrinya selalu mengeluhkan harga-harga dan biaya hidup yang mahal.
Semakin banyak harta yang ia miliki semakin ia merasa kekurangan.
Kawan saya ini juga sangat rentan terhadap stres. Hidupnya penuh
dengan ketakutan terhadap perubahan apapun yang mungkin terjadi.
Hidup seperti ini memang jauh dari keberkahan.

Uang memang bukanlah segalanya. Orang-orang bijak bahkan selalu
mengingatkan kita bahwa yang penting dalam hidup adalah segala
sesuatu yang tak dapat dibeli dengan uang: kebahagiaan, cinta,
kesehatan, rasa damai dalam hati, rasa percaya dengan orang lain, dan
kesadaran yang sempurna. (Avan P. - Republika)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar