Minggu, 28 Agustus 2011

Pramuka Berpartisipasi Jaga Masjid Nabawi



MADINAH -- Jangan remehkan Pramuka. Di Arab Saudi, Pramuka pun punya banyak peran, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan Pramuka (Kassyafah) untuk menjaga setiap sudut kawasan Markaziyah atau kompleks Masjid Nabawi, Madinah.

Mereka berjaga-jaga bersama ribuan personel keamanan yang terdiri atas polisi (syurtoh), askar (pamong praja). Para petugas keamanan ini, tersebar di jalan-jalan sekitar masjid, pintu gerbang masjid, halaman masjid dan di dalam masjid.

Bila musim haji tahun sebelumnya, jalan-jalan di luar Markaziyah kira-kira sejauh 500 meter dari Masjid Nabawi sepi dari petugas pengamanan, kini sejumlah pamong praja ataupun Pramuka selalu bersiaga di tiap perempatan jalan. Jumlah mereka menjadi berkali-kali lipat ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat wajib.

Makin mendekati masjid jumlah petugas pengamanan makin banyak. Tepat di depan gerbang Masjid Nabawi, beberapa jenis mobil polisi terparkir lengkap dengan belasan personelnya. Para petugas ini bertugas mengatur lalu lintas dan membantu para calhaj menyeberang jalan.

Para pramuka yag berjaga itu umumnya berasal dari sekitar kota Madinah saja. Mereka dikoordinir dari sekolah-sekolah Mutawassitoh dan Tsanawiyah (Tsanawiyah dan Aliyah) di seluruh kota Madinah. Rata-rata anak-anak sekolahan ini memiliki kemampuan berbahasa dan tatakrama yang lebih baik daripada para tenaga pamong praja, bahkan daripada para polisi Madinah sendiri.

Anak-anak pramuka ini, biasanya tampak berseri-seri membantu jamaah. Mereka bahkan tidak enggan mengantarkan para jamaah yang tersesat hingga ke pos-pos negara setempat.

Selama bertugas membantu jamaah haji ini, para pramuka mendapatkan insentif dari pemerintah sebanyak 2.500 riyal atau kira-kira Rp 6.250.000 untuk masa tugas musim haji.

Musim haji kali ini penjagaan memang ketat. Di pintu masuk masjid, jumlah penjaga dari Hai`ah Amar Ma`ruf Nahi Munkar (seksi urusan amar ma`ruf nahi mungkar) tampak bertambah banyak. Mereka bahkan menjadi lebih galak dibanding biasanya. Tas-tas jamaah digeledah dan bila ditemukan kamera atau atau barang terlarang, maka jamaah dilarang masuk masjid.

Banyak tenaga keamanan ini didayangkan dari kota-kota sekitar Madinah seperti Tabuk dan Thaif. Bahkan di antara mereka juga terdapat pamong praja musiman yang hanya bertugas di Masjid Nabawi saat musim haji saja."Saya sejak dua hari lalu di sini. Kami akan bertugas selama 3 minggu mengamankan para jamaah haji," kata Umar bin Mas`ud, salah seorang pamong praja yang diperbantukan dari Tabuk. Mas`ud mengaku diperbantukan musim ini dari Tabuk bersama 150 anggota Pamong Praja musiman lainnya.(sumber berita:http://www.tempointeraktif.com)
Bupati Madina: Pramuka Ciptakan Generasi yang Miliki Rasa Patriotisme
Dalam pembinaan anggota Pramuka harus mampu menciptakan generasi muda yang berkepribadian luhur, dan patriotisme, rasa percaya diri dan solidaritas antara sesama.

Disebutkan, peran Pramuka bertujuan untuk membentuk generasi yang berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur, serta mencegah terjadinya hal-hal yang negatif di kalangan generasi muda.

Demikian disampaikan Pj. Bupati Mandailing Natal (Madina) Ir Asfan Sofian Batu Bara, MM pada acara pembuakaan latihan Pramuka Saka Wira Kartika gelombang ke II tahun anggaran 2010 Kodim 0212/TS tingkat Kabupaten Madina Rabu (27/10), di lapangan upacara Bumi Perkemahan Saka Wira Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.

Acara ini berlangsung selama 2 hari dipusatkan di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal, dihadiri oleh Dandim 0212/TS Letkol Inf Edi Hartono, Kasdim 0212/TS Mayor Kav Sudrajat Dirgahayu, Ketua DPRD Kabupaten Mandailing Natal As Imran Khaitamy berserta unsur Muspida lainnya.

Pj Bupati Madina Asfan Sofyan mengatakan, diketahui gerakan kepanduan telah ada di bumi pertiwi ini sejak masa penjajahan Belanda, dengan berbagai nama kelompok baik berdasarkan etnik maupun paham keagamaan, sehingga terbit keputusan Presiden No 28 tahun 1961.

Dikatakan, saat ini persatuan dan kesatuan atau rasa nasionalisme relatif berada pada titik yang rawan. Ini merupakan suatu pertanda bahwa ikatan seluruh elemen bangsa harus kembali direkatkan.

“Tugas Pramuka di sini adalah berperan untuk melahirkan generasi yang bertanggung jawab pada masa depan dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga dapat menjaga sekaligus menciptakan bangsa ini menjadi bangsa yang kokoh dan maju,” katanya.

Bupati juga menyampaikan rasa syukur karena dengan gerakan Pramuka berusaha menggiatkan kembali nilai-nilai luhur. Karena hal ini penting di dalam meningkatkan peran aktif Pramuka di dalam pengembangan masyarakat dan menunjukkan komitmen TNI sebagai fasilitator pemersatu bangsa melalui kegiatan keperamukaan.

Koordinator latihan Kapten Inf Pardamean mengatakan, kegiatan latihan Pramuka Saka Wira Kartika gelombang II Kodim 0212/TS diikuti pelajar SMU sederajat berjumah 285 orang, ditambah pelatih pendukung 62 orang dari Kodim 0212/TS dan pendamping 26 orang.

“Pelaksanaan latihan Pramuka Saka Wira Kartika gelombang II tingkat Kabupaten Mandailing Natal ini sesuai dengan Surat Perintah Danren 023/KS yang bernomor 262/IV/2010 tentang perintah menyelenggarakan keperamukaan di Wilayah Kodim 0212/TS,” katanya.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar