Minggu, 28 Agustus 2011

NEGARA Kesatuan Republik Indonesia


NEGARA Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia Tenggara, antara Benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua dan dua samudra, Indonesia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).
Pada 1950-an dan 1960-an, pemerintahan yang pada waktu itu dipimpin Soekarno mulai mengikuti gerakan nonblok pada awalnya dan kemudian dengan blok sosialis, misalnya Tiongkok dan Yugoslavia. Pada awal dekade itu juga, Indonesia membuat sebuah langkah besar dengan bergabung ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, tepatnya pada 28 September 1950.
Indonesia kluar dari PBB pd 7 Januari 1965. Karena malaysia diterima sbg anggota PBB, sedangkan saat itu indonesia sedang konfrontasi dgn malaysia......
Indonesia masuk lagi pd 28 September 1966......

Presiden Soekarno menyatakan keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena Malaysia diberi kedudukan sebagai anggota tidak tetap dalam Dewan Keamanan PBB. Sementara saat itu Indonesia tengah berkonfrontasi dengan Malaysia. Pernyataan itu dilontarkan Bung Karno pada 7 Januari 1965. Akibat dari keluarnya Indonesia dari PBB, Indonesia mengalami keterkucilan diplomatik oleh negara-negara Asia-Afrika.
Indonesia keluar dari PBB 7 Januari 1965. Karena malaysia diterima sbg anggota PBB, sedangkan saat itu indonesia sedang konfrontasi dengan malaysia.

Pemerintah Soekarno menganggap PBB telah menjadi boneka Imperaliasme dan neo-kolonialisme Amerika dan sekutunya. Anggapan ini terjadi setelah Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap DK PBB.

Presiden Soekarno melihat PBB hanya menjadi boneka. Banyak negara anggota hanya diam dan pasrah.

Bung Karno berkata, "PBB dalam susunannya yang sekarang tidak mungkin dipertahankan lagi. Dengan menguntungkan Taiwan dan merugikan RRC (waktu itu Cina diwakili oleh Taiwan), menguntungkan Israel dan merugikan negara-negara Arab, PBB nyata-nyata menguntungkan imperialisme dan merugikan kemerdekaan bangsa-bangsa,”
pada tanggal 19 September 1966 dibawah pemerintahan Soeharto "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB"

dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966 dan menjadi anggota ke 60, sama dengan ketika pertama kali menjadi anggota PBB pada tanggal sama 16 tahun sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar